Rangkuman IBD bab 6
MANUSIA DAN
PENDERITAAN
A. PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari
kata derita, kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan
atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan penderitaan itu dapat lahir atau batin atau lahir batin. Baik dalam
Al-quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan
tentang penderitaan yang di alami oleh manusia atau berisi peringatan bagi
manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umumnya manusia kurang memperhatikan
peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan.
B. SIKSAAN
Siksaan dapat di
artikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa
atau rohani. Akibat sisksaan yang di alami seseorang, timbulah penderitaan. Di
dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang di alami manusia di
akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, manfitnah,
mencuri, makan harta anak yatim dan sebagainya.
Siksaan yang sifatnya psikis misalnya
kebimbangan, kesepian dan ketakutan.
- Kebimbangan di alami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat
menentukan pilihan mana yang akan di ambil.
- Kesepian di alami seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri
atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.
- Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang
mengalami siksaan batin. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa
ketakutan antara lain:
a. Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap
ruangan tertutup, Agoraphobia adalah ketakutan yang di sebabkan seseorang
berada di tempat terbuka.
b. Gamang merupakan ketakutan bila seseorang
di tempat yang tinggi, Hal ini di sebabkan karena ia takut akibat berada pada
tempat yang tinggi.
c. Kegelapan merupakan suatu ketakutan
sesseorang bila ia berada di tempat yang gelap.
d. Kesakitan merupakan ketakutan yang di
sebabkan oleh rasa sakit yang di alami.
e. Kegagalan merupakan ketakutan dari
seseorang di sebabkan karena merasa bahwa apa yang akan di jalankan mengalami
kegagalan.
APA YANG MEMBUAT SESEORANG MENJADI PHOBIA?
Ahli medis mempunyai pendapat yang
berbeda-beda dan banyak penderita yang mempunyai teori tentang asal mula dari
ketakutan mereka. Kebanyakan phobia di mulai dengan suatu schock emosional atau
suatu tekanan pada waktu tertentu. Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat
bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam,
yang harus di temukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang.
C. KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan
batin dalam ilmu psikologi di kenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih
sederhana kekalutan mental dapat di rumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat
ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang
bersangkutan bertingkah secara kurang wajar. Gejala - gejala permulaan bagi
seseorang yang menglami kekalutan mental adalah:
a. Nampak pada jiwa yang sering merasakan
pusing, sesak nafas, demam, nyeri pada lambung
b. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas
ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah:
a. Gangguan kejiwaan Nampak dalam
gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani
b. Usaha mempertahankan diri dengan cara
negative, yaitu mundur atau lari.
c. Kekalutan yang merupakan titik patah (mental
breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat
banyak disebutkan antara lain sebagai berikut:
a. Kepribadian yang lemah akibat kondisi
jasmani atau mental yang kurang sempurna
b. Terjadinya konflik sosial budaya akibat
norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat.
c. Cara pemaatngan batin yang salah dengan
memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Proses-proses kekalutan mental yang di alami
oleh seseorang mendorong ke arah:
a. Positif: trauma (luka jiwa) yang di lami
di jawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup.
b. Negatife: trauma yang di lami di
perlarutkan atau di perturutkan,sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi.
Bentuk frustasi antara lain :
1. Agresif berupa yang meluap-luap akibat
emosi yang tidak terkendali dan dapan membahayakan orang lain.
2. Regresif adalah kembali pada pola reaksi
yang primitive atau ke kanak-kanakan (infatil).
3. Fiksasi adalah peletakan atau pembatasan
pada satu pola yang sama (tetap).
4. Proyeksi merupakan usaha melemparkan atau
memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative pada orang lain.
5. Identifikasi adalah menyamakan diri dengan
seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6. Narsisme adalah self love yang berlebihan,
sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada orang lain.
7. Autism adalah gejala menutup diri secara
total dari dunia rill.
Penderita kekalutan mental banyak terdapat
dalam lingkungan seperti:
1. Kota-kota besar yang banyak memberi
tantangan-tantangna hidup yang berat.
2. Anak-anak muda usia yang tidak berhasil
dalam mencapai apa yang di kehendaki atau di idam-idamkan.
3. Wanita pada umumnya lebih mudah merasakan
suatu masalah yang di bawanya kedalam hati atau perasaannya.
4. Orang yang tidak beragama tidak memiliki
keyakinan bahwa di atas dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi.
5. Orang yang terlalu mengejar materi seperti
pedagang dan pengusaha memiliki sifat ngoyo dalam memperoleh tujuan
kegiatannya.
D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap
manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan, penderitaan
adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Penderitaan dikatakan
sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa
manusia hidup ditakdirkan buak hanya untuk bahagia melainkan juga menderita,
karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis.
E. PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN
SENIMAN
Dalam
modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar hal ini
telah di buktikan oleh kamajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan
manusia dan sebagian lainya membuat manusia menderita. Beberapaa sebab lainnya
yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana
perang dan lain-lain. Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk
mengkomunikasikan peristiwa-paeristiwa penderoitaam manusia secara cepat kepada
masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk
menentukan sikap antara sesame manusia terutama bagi yang merasa simpati.
F. PENDERITAAN DAN
SEBAB-SEBABNYA
Apabila
kita kelompokan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulah penderitaan,
maka penderitaan manusia dapat di perinci sebagai berikut:
A. Penderitaan yang timbul karena
perbuatan buruk manusia
Penderitaan
yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam
hubungan sesame manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitar. Penderitaan
ini kadang di sebut nasi buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya
menjadi baik.
Karena perbuatan buruk anatara sesama manusia
maka manusia lain menjadi menderita, misalnya:
1) Pembantu rumah tangga yang di perkosa, di
sekap, disiksa oleh majikannya.
2) Perbuatan buruk orang tua Aric Hangara
yang menganiyaya anak kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian
B. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan
/ azab Tuhan
Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan
berikut ini:
1) Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan
dengan tabah di asuh o;eh orang tuanya.
2) Nabi ayub mengalami siksaan Tuhan, Tetapi
dengan sabar ia meerima cobaan ini.
3) Tenggelamnya Fir’aun di laut Merah seperti
disebutkan dalam AL’QURAN adalah azab yang di jatuhkan kepada orang yang angkuh
dan sombong.
G. PENGARUH PENDERITAAN
Orang
yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan
sikap dalam dirinya, sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negative. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa
hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari
penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
Referensi:
http://luthfisobana26.blogspot.co.id/2014/11/rangkuman-ibd-bab-6-manusia-dan.html
Comments
Post a Comment